Creation involves the putting together of substances. What is put together must come apart, in course of time and get liberated. The individual is created and so he has to disintegrate and die. Now some are born happy, and enjoy healthy, happy lives. Some are born miserable. Others are born without hands or legs, or are feeble-minded or defectives. Who hurt them or injured them? God is proclaimed as just and kind. It can be argued: how can such a God ever be so partial and prejudiced? How can such differential treatment come into the realm ruled by God? Such doubts are natural. But the vision of the sages of ancient India who moulded the thought of this land revealed to them that God is not the cause of these differences. They are the consequences of the acts indulged in by the individual in lives previous to the present one. They result in happiness and misery, health and handicaps. Good and bad are self-made, the effects of what was done in previous live s.
Ciptaan melibatkan penyatuan beberapa bagian pokok. Apa yang telah disatukan harus dipisahkan kembali, seiring dengan perjalanan waktu dan menjadi terbebaskan. Makhluk hidup telah diciptakan maka kemudian ia harus diuraikan dan mati. Sekarang beberapa orang terlahir dengan bahagia, menikmati hidup yang sehat dan bahagia. Beberapa lahir dalam kesengsaraan. Yang lain lagi lahir tanpa tangan atau kaki, atau lemah mental atau cacat. Siapa yang menyengsarakan atau menyakiti mereka? Tuhan dinyatakan sebagai adil dan bijaksana. Maka kemudian bisa diperdebatkan: bagaimana mungkin Tuhan bisa berat sebelah dan merugikan? Bagaimana mungkin perlakuan yang berbeda bisa dilakukan oleh Tuhan? Kesangsian tersebut adalah wajar. Namun menurut pandangan orang-orang suci jaman dahulu di India yang telah membentuk pikirannya di tanah ini mengungkapkan pada mereka bahwa Tuhan bukanlah penyebab semua perbedaan tersebut. Itu semua adalah akibat dari perbuatan yang dilakukan oleh seseorang pada kehidupannya terdahulu. Perbuatan tersebut berakibat pada kebahagiaan dan penderitaan, kesehatan dan kekurangan. Baik dan buruk adalah akibat perbuatan diri sendiri, akibat dari perbuatan yang telah dilakukan pada masa kehidupan yang lampau.
- Sathya Sai Vahini
No comments:
Post a Comment