On account of the impact of the external objects on the senses of perception, one experiences pleasure and mistakes it to be nectar. But over time, the pleasure initially mistaken as nectar turns into bitter and unpleasant poison. This type of happiness is Rajasic happiness. If one welcomes Rajasic sensory pleasure, one’s strength, awareness, intelligence to achieve the four human goals of Dharma (Right Action), Artha (Wealth), Kaama (Righteous Desire) & Moksha (Liberation) are weakened; one’s interest and aspiration to attain divine bliss declines.
Oleh karena pengaruh objek-objek duniawi pada indera, seseorang yang mengalami kesenangan menyalahartikannya sebagai nektar. Tapi dari waktu ke waktu, kesenangan yang awalnya disalahartikan sebagai nektar berubah menjadi racun pahit dan tidak menyenangkan. Kebahagiaan seperti ini adalah kebahagiaan Rajasik. Jika seseorang menerima kesenangan Rajasik ini, kekuatannya, kesadarannya, serta kecerdasannya untuk mencapai empat tujuan manusia yaitu Dharma (Kebajikan), Artha (Kekayaan), Kaama (Keinginan yang benar) & Moksha (Pembebasan) akan dilemahkan; serta minat dan keinginannya untuk mencapai kebahagiaan Illahi akan menurun.
No comments:
Post a Comment