For fire to increase or decrease, fuel is the only cause. The more the quantity of fuel, brighter will be the illumination. Fire has the power to give light by its very nature. So too, in the fire of intellect of the spiritual aspirant, the fuel that produces renunciation, peacefulness, truth, kindness, forbearance and selfless service has to be constantly fed so that the light of wisdom is produced. The more ‘fuel’ placed, the more the efficacious and effulgent the spiritual practitioners will become. Only trees growing on fertile soil can yield good harvest. Trees which grow on saline soils will bear only poor yield. So also, it is only in hearts that are unsullied can holy feelings, divine power and gifts shine in splendour.
Untuk kebakaran besar ataupun kecil, satu-satunya penyebab adalah bahan bakar. Semakin banyak jumlah bahan bakarnya, maka akan lebih terang cahayanya. Sifat dasar api adalah memiliki kekuatan untuk memberikan cahaya. Demikian juga, dalam api kecerdasan dari para pencari spiritual, bahan bakar yang menghasilkan tanpa keterikatan, kedamaian, kebenaran, kebaikan, kesabaran dan pelayanan tanpa pamrih harus terus-menerus diberikan sehingga akan dihasilkan cahaya kebijaksanaan. Semakin banyak bahan bakarnya, semakin baik dan semakin besarlah api para praktisi kerohanian. Hanya pohon-pohon yang tumbuh di tanah yang subur yang dapat menghasilkan panen yang baik. Pohon yang tumbuh pada tanah yang mengandung garam hanya akan menghasilkan panen yang buruk. Begitu juga, hanya di dalam hati yang suci tak ternoda, kekuatan Tuhan serta berkat Tuhan bersinar dalam kemuliaan.
-Prema Vahini, Chap. The Harvest of a Sadhaka.
No comments:
Post a Comment