True Ugadi (New Year's Day) is the day when man gives up bad qualities, fills his heart with love and takes to the path of sacrifice. Do not limit the celebration of Ugadi to merely putting on new clothes and partaking of delicious items. Today you may wear a new shirt, but how long will it remain new? Tomorrow it becomes old. Today's newspaper becomes a waste paper tomorrow. Our life is like a newspaper. Once you have finished reading a newspaper, you do not like to read it again and again. You have been given this birth which is like a newspaper, and have gone through varied experiences of pleasure and pain. Enough is enough. You should pray, "Oh God! You have given me this 'newspaper' and I have gone through the experiences of this life. I don't want to have another birth."
Ugadi (Tahun Baru) adalah hari ketika manusia melenyapkan sifat-sifat buruk yang ada dalam dirinya, mengisi hatinya dengan cinta-kasih dan melakukan pengorbanan. Jangan membatasi perayaan Ugadi semata-mata hanya mengenakan pakaian baru dan menyantap makanan yang lezat. Saat ini engkau mungkin mengenakan pakaian baru, tapi berapa lama itu akan tetap baru? Besok ia menjadi usang. Koran hari ini, menjadi sampah keesokan harinya. Hidup kita bagaikan koran. Setelah engkau selesai membaca koran tersebut, engkau tidak ingin membacanya berulang-ulang. Engkau telah diberikan kelahiran ini bagaikan sebuah koran, dan telah melalui berbagai pengalaman baik pengalaman yang menyenangkan maupun menyedihkan. Sudah cukup. Engkau harus berdoa,”Ya Tuhan! Engkau telah memberikanku “koran” ini dan aku telah melewati pengalaman-pengalaman hidup ini. Aku tidak ingin mengalami kelahiran yang lain.”
- Divine Discourse on Ugadi, April 13, 2002
No comments:
Post a Comment