Education is rendered noble when the spirit of service is inculcated. The service rendered must be free of the slightest trace of narrow selfishness. That is not enough. The thought of service should not be marred by the desire for something in return. You have to perform the service as you would perform an important Yajna (sacrificial ritual). As trees do not eat their fruits but offer them to be eaten by others in an attitude of detachment; as rivers, without drinking the waters they carry, quench the thirst and cool the heat from which others suffer; as cows offer their milk, produced primarily for their calves, in a spirit of generosity born of Tyaga (renunciation), to be shared by others; so too you should offer yourself to others prompted by the motive of service and without consideration of selfish interests. Only then can you justify your status as sajjana (noble men).
Pendidikan yang diberikan akan sangat mulia ketika semangat pelayanan ditanamkan. Pelayanan yang diberikan harus terbebas dari jejak mementingkan diri sendiri. Inipun belum cukup. Pikiran pada saat melakukan pelayanan seharusnya tidak boleh dirusak oleh keinginan untuk mendapatkan balasannya. Engkau harus melakukan pelayanan seperti engkau akan melakukan suatu Yajna penting (ritual pengorbanan). Sikap tanpa keterikatan, diperlihatkan oleh pohon, ia tidak memakan buah-buahan yang dihasilkannya, tetapi memberikan buah-buahan itu untuk dimakan oleh orang lain, seperti sungai, ia tidak meminum air yang dibawanya, tetapi air dapat melepas dahaga dan mendinginkan panas bagi mereka yang memerlukannya; seperti sapi yang memberikan susunya, yang sebenarnya dihasilkan terutama untuk anak-anaknya, kemudian dengan semangat kemurahan hati yang timbul dari Thyaga (pengorbanan), maka susu itu dibagikan pada orang lain, demikian juga engkau seharusnya memberikan dirimu pada orang lain didorong oleh motif pelayanan dan tanpa mempertimbangkan kepentinganmu sendiri. Hanya dengan melakukan hal ini, kemudian engkau dapat disebut sebagai Sajjana (orang mulia).
- Vidya Vahini, Chap 14.
No comments:
Post a Comment