It is said, "mounam bhajaswa (pratice silence)". What ismounam (silence)? It does not mean keeping the mouth shut. It means, getting beyond the influence of all the senses and being established always in the consciousness of One's own Reality. When the mind withdraws from the external world, the tongue too becomes silent. All senses follow suit. That is real silence. Hence, you should learn to observe this world from afar, with an uninterested attitude. Then, you can also escape the wiles of the intellect which breeds doubts, delusions and dualistic diversions, that draws you away from Bliss and Peace. One who has reached that stage will be in highest peace and attain the highest joy.
Disebutkan bahwa, ”mounam bhajaswa (latihlah keheningan)”. Apakah itu mounam (keheningan)? Itu bukanlah berarti sekedar menutup mulut semata. Itu berarti, melampaui segala macam pengaruh dari semua indera dan menjadi berada di dalam kesadaran Diri Sejati. Ketika pikiran ditarik dari dunia luar, maka lidah juga akan menjadi diam. Semua indera akan mengikutinya. Ini adalah keheningan yang sejati. Maka dari itu, engkau harus belajar untuk memahami dunia ini dari kejauhan, dengan sikap yang tanpa ketertarikan. Maka, engkau juga akan bisa melepaskan diri dari tipu muslihat pikiran yang hanya akan menumbuhkan keraguan, khayalan dan keterpecahan dualistis, yang akan menarikmu menjauhi Kebahagiaan dan Kedamaian. Ia yang telah mencapai tahap tersebut akan berada pada kedamaian yang tertinggi dan akan mendapatkan kebahagiaan yang tertinggi.
-Divine Discourse, Prasanthi Vahini.
No comments:
Post a Comment