In this created world, wisdom is enveloped in ignorance. So long as the lamp is burning, there will be a shadow beneath it. That is just inevitable. So too, when the flame of illusion is burning, the shadow of ignorance persists, right underneath! However, the Knowledge of Self destroys the ignorance, and wisdom does shine, just as Sunrise illumines the whole world and there is peace. To attain this result of peace, effort is super critical. The mind is conditioned to good or bad, by the environment. The reformers of today do not strive to transform the qualities of people. They are trying to bring about equality in economic matters, in outer life. Improving economic status alone will not bring about lasting peace. Lasting Peace can only be obtained, when character is moulded and developed. There is an urgent need to reform the character through the Knowledge of the Self. This reform alone will bear fruit - the fruit of peace and eternal bliss.
Di dunia ini, kebijaksanaan terbungkus oleh ketidaktahuan. Selama lampu pelita menyala, akan ada bayangan di bawahnya. Itu adalah hal yang tak terhindarkan. Demikian juga, ketika api khayal menyala, bayang-bayang ketidaktahuan akan muncul, tepat dibawahnya! Namun, Pengetahuan Diri yang Sejati akan melenyapkan ketidaktahuan tersebut, dan kebijaksanaan akan bersinar, sebagaimana Matahari Terbit yang menyinari seluruh dunia dan menebarkan kedamaian. Untuk mendapatkan kedamaian tersebut, usaha keras sangatlah penting. Pikiran dikondisikan pada hal baik atau buruk, oleh lingkungan. Para pendukung perubahan saat ini tidak berusaha mengubah sifat orang-orang. Mereka mengusahakan perbaikan di bidang ekonomi semata, di dunia jasmaniah. Memperbaiki status ekonomi saja tidak akan membawa kedamaian yang abadi. Kedamaian Abadi hanya bisa diraih, kalau karakter itu dibentuk dan dikembangkan. Saat ini sangat perlu untuk mengubah karakter dengan menggunakan Pengetahuan Diri yang Sejati. Hanya perubahan ini sajalah yang akan membuahkan hasil – yaitu kedamaian dan kebahagiaan abadi.
-Divine Discourse, Prasanthi Vahini
No comments:
Post a Comment