Man creates and develops in himself an abounding variety of selfish habits and attitudes that leads to great discontent for himself. A person might feel elated that he has become the master of all arts, or owner of all wealth, or possessor of all knowledge; but from whom did he acquire all these? That source must indeed be greater. He might even claim that he earned all this through his own efforts. But surely someone gives it to him, in some form or other. This he cannot gainsay. The source from which all power originates is God. Ignoring the omnipotent Lord and deluding oneself thinking that the little power one has acquired is one's own is indeed egoism.
Manusia membuat dan mengembangkan dalam dirinya dipenuhi dengan berbagai kebiasaan yang mementingkan diri sendiri dan sikap yang menyebabkan ketidakpuasan yang besar bagi dirinya sendiri. Seseorang mungkin merasa senang bahwa ia telah menjadi master dari semua seni, atau pemilik dari semua kekayaan, atau penguasa dari semua pengetahuan, tapi dari siapa ia mendapatkan semua hal tersebut? Sumbernya tentu lebih agung. Manusia mungkin mengatakan bahwa ia mendapatkan semua itu melalui usahanya sendiri. Tapi tentunya siapapun yang memberikan hal tersebut kepadanya, dalam berbagai bentuk atau lainnya, hal ini tidak bisa disangkalnya. Sumbernya adalah Tuhan. Mengabaikan Tuhan Yang Mahakuasa dan menipu diri sendiri, berpikir bahwa kekuatan kecil yang telah didapatkan karena usahanya sendiri tentu merupakan sifat egoisme.
- Prema Vahini, Chapter 10.
No comments:
Post a Comment