We have to treat others' suffering and difficulties as our own. We have to be amicable with one and all. We must develop faith in the maxim that we are "Ekatmaswarupas(Embodiments of One Divine Self). If our thoughts are good, we will always engage ourselves in satkarmas (good deeds). If you indulge in bad thoughts, you will see bad everywhere. If you eat a mango, can you get the belch of a cucumber? No! Similarly, if you always entertain good thoughts, you will see good everywhere. We must also develop a sense of discrimination to differentiate between the good and bad, and incorporate the good, leaving the bad behind. This principle should be followed in society too with all our fellow human beings. See good, do good and be good - that is the way to God!
Kita harus menganggap penderitaan dan kesulitan orang lain sebagai penderitaan dan kesulitan kita juga. Kita harus bersikap ramah kepada setiap dan semua orang. Kita harus meningkatkan keyakinan sebagaimana ungkapan bahwa kita semua adalah “Ekatmaswarupas“ (Perwujudan Tuhan Yang Maha Esa). Jika pikiran kita baik, maka kita akan selalu ada di dalam satkarmas (tindakan yang baik). Jika engkau tenggelam dalam pikiran yang buruk, engkau akan melihat keburukan di setiap tempat. Jika engkau makan buah mangga, akankah engkau mendapatkan hasil kunyahan berupa mentimun? Tidak! Sama halnya, jika engkau selalu menjaga pikiranmu dalam kebaikan, engkau akan melihat kebaikan di setiap tempat. Kita juga harus meningkatkan kemampuan untuk membedakah hal-hal yang baik dengan yang buruk, dan bergabung dengan yang baik, meninggalkan keburukan. Prinsip ini harus diikuti di dalam masyarakat oleh seluruh umat manusia. Lihatlah kebaikan, lakukanlah kebaikan dan jadilah baik – itu adalah jalan menuju Tuhan!
- Divine Discourse, 23 Nov, 2008
No comments:
Post a Comment