First, give up all impure impulses and cultivate the pure ones. After this, try step by step to give up even these and render the mind objectless, Nirvishaya. Peace thus obtained is effulgent, blissful and associated with Wisdom. It is indeed the experience of God himself. Peace is the key quality that everyone of you must aspire to achieve. The aspirant who wants to attain this peace has to constantly practise a virtuous life, overcoming all the initial obstacles. Peace is like a mountain of rock. It can stand up against the continuous floods of temptation against evil. This Prasanthi (supreme peace) need not be sought anywhere outside. It emanates from the inner consciousness itself. It is the very basis of the urge towards liberation.
Pertama-tama, tinggalkanlah semua keinginan yang tidak murni dan kembangkanlah keinginan yang murni. Setelah itu, cobalah sedikit demi sedikit untuk menghilangkan keinginan dan buatlah pikiran menjadi tanpa obyek,Nirvishaya. Kedamaian yang didapat akan berkilauan, penuh kebahagiaan dan selalu dalam lingkaran kebijaksanaan. Bahkan hal itu sebenarnya adalah pengalaman akan Tuhan sendiri. Kedamaian adalah sifat utama yang harus diidamkan untuk bisa dicapai oleh setiap orang. Pengikut spiritual yang ingin mencapai kedamaian ini haruslah secara terus-menerus menjalani kehidupan yang penuh kebajikan, menghadapi segala macam rintangan. Kedamaian adalah bagaikan gunung batu. Ia bisa menjulang bertahan menghadapi terjangan godaan jahat. Prashanti ini (kedamaian yang tertinggi) tidak perlu dicari diluar diri. Ia memancar dari kesadaran diri sendiri. Ia adalah hal yang sangat mendasar untuk bisa menuju pada tercapainya pembebasan diri.
-Divine Discourse, Prasanthi Vahini
No comments:
Post a Comment