
The farmer,  intent on cultivation, ignores even food  and sleep, for he is too busy  ploughing, levelling, scattering seeds,  watering, weeding, guarding and  fostering the crop. He knows that his  family will have to subsist on the  harvest that he brings home and that  if he fritters away the precious season in  idle pursuits, his family  will be confronted with hunger and ill-health. So, he  sets aside or  postpones other pursuits and focuses all his attention on farming   alone. He puts up with difficulties and deprivations, toils day and  night,  watches over the growing crops and garners the grain. As a  consequence, he is  able to spend the months ahead, in peace and joy,  with his happy family. Students and spiritual seekers have to learn   important lessons from the farmer. The stage of youth is the season for  mental  and intellectual culture. These years should be intensively and  intelligently  cult  ivated irrespective of difficulties and obstacles. The clamour of the   senses has to be silenced; hunger and thirst have to be controlled; the  urge to  sleep and relax has to be curbed.
Para petani, penuh perhatian pada pertanian, bahkan ia mengabaikan makan  dan tidur, karena ia terlalu sibuk membajak, meratakan tanah,  menebarkan benih, mengairi, melakukan penyiangan, serta menjaga dan  memelihara tanaman. Petani mengetahui bahwa keluarganya mendapatkan  nafkah dari hasil panen yang akan ia bawa pulang dan jika ia  membuang-buang waktunya pada musim yang berharga ini dengan  bermalas-malasan, keluarganya akan menderita kelaparan dan gangguan  kesehatan. Jadi, ia mengesampingkan atau menunda pencarian lainnya dan  memfokuskan seluruh perhatiannya hanya pada pertanian saja. Ia berjuang  dengan gigih dengan kesulitan dan kekurangan, bekerja keras siang dan  malam, mengawasi pertumbuhan tanaman dan mengumpulkan hasil panen.  Akibatnya, ia mampu melewatkan bulan-bulan selanjutnya, dalam kedamaian  dan sukacita, dengan keluarga bahagianya. Para siswa dan para pencari  spiritual harus mempelajari pelajaran penting dari para petani. Pada  tahapan remaja (pemuda) adalah saatnya untuk memelihara mental dan  intelektual. Tahun-tahun ini seharusnya dikembangkan secara intensif dan  dengan cerdas; dengan tidak mengindahkan kesulitan dan hambatan yang  dihadapi. Keinginan-keinginan dari indera harus dihilangkan; rasa lapar  dan haus harus dikendalikan, keinginan untuk tidur dan bersantai harus  diatasi.
            -Divine            Discourse, "Nara and Naraka", 26-10-1981