Tuesday, November 9, 2010

Sai Inspires 3rd November 2010


Speech is a beautiful instrument that is gifted to man for uplifting himself; it is charged with tremendous power. Through the choice of our words, we can communicate to a person something which upsets their balance or shocks them into grief; the words then completely drain off their physical strength and mental courage. They fall on the ground, unable to stand. On the other hand, when through speech, we communicate something happy, or cheer them, they get the strength of an elephant. Words do not cost anything, but they are priceless. So they have to be used with care. They must be employed not for gossip, which is barren, but only for pure and productive purposes. The ancients recommended the vow of silence in order to purify speech of its evils. A mind turned inwards towards an inner vision of G od and speech turned towards outer vision - both of these will promote spiritual strength and success.

Ucapan adalah instrumen indah yang diberikan pada manusia untuk mengangkat dirinya sendiri. Ucapan memiliki kekuatan yang luar biasa. Melalui pilihan kata-kata kita, kita dapat mengatakan sesuatu pada seseorang yang dapat mengganggu ketenangan mereka atau membawa mereka ke dalam kesedihan; kata-kata itu kemudian melemahkan kekuatan fisik dan keberanian mental mereka. Mereka jatuh di tanah sehingga tidak mampu berdiri lagi. Di sisi lain, ketika melalui kata-kata, kita mengatakan sesuatu yang menyenangkan, atau menghibur mereka, mereka mendapatkan kekuatan seperti kekuatan gajah. Kata-kata tidak memerlukan biaya apapun, tetapi ia tak ternilai harganya. Jadi kata-kata harus digunakan dengan hati-hati. Kata-kata harus digunakan bukan untuk gosip yang kering, tetapi hanya untuk tujuan yang murni dan produktif. Orang-orang zaman dahulu bersumpah diam untuk memurnikan ucapan mereka dari kata-kata yang tidak baik. Pikiran dapat mengarahkan kedalam pandangan batin Tuhan dan ucapan dapat membawa kita ke pandangan luar, tetapi keduanya akan meningkatkan kekuatan spiritual dan kesuksesan kita.

. - Vidya Vahini, Chap 28.

No comments: