Wednesday, July 28, 2010

Sai Inspires 26th July 2010


The contemplation of death is the very foundation of spiritual discipline. Without it, you are certain to fall into falsehood, pursuing the objects of sense-pleasure and trying to accumulate worldly riches. Death is no ominous calamity. It is a step into the auspicious brightness beyond. It is inescapable; it cannot be bribed away or adjourned by certificates of good conduct or testimonials from the great. Once born, death is inevitable. You must perform deeds which breed no bad consequences. Engage every day in every activity as an offering to God. Then you need not taken repeated births and can escape death. This inquiry is the very core of spiritual path and will help you achieve immortality.

Merenungkan kematian merupakan dasar dari disiplin spiritual. Tanpa hal tersebut, engkau pasti akan jatuh ke dalam kepalsuan, mengejar objek-objek kesenangan duniawi dan mencoba untuk mengumpulkan kekayaan duniawi. Kematian adalah bencana yang tidak menyenangkan. Ini adalah langkah menuju pencerahan yang melampaui segalanya. Hal ini tidak bisa dihindari, tidak bisa disuap atau ditunda oleh surat keterangan kelakukan baik atau surat keterangan dari penguasa. Setelah lahir, kematian tidak bisa dihindari. Engkau harus melakukan perbuatan yang tidak menimbulkan konsekuensi yang buruk. Libatkanlah dirimu setiap hari dalam setiap kegiatan sebagai persembahan kepada Tuhan. Maka engkau tidak perlu dilahirkan kembali berulang-ulang dan dapat menghindari kematian. Pernyataan ini adalah inti dari jalan spiritual dan akan membantumu mencapai keabadian.

- Divine Discourse, Guru Poornima, 18 July 1970

No comments: