Wednesday, September 30, 2009

Sai Inspires 30th September 2009


Today people have no regard for truth. Many people do not really mean what they speak. They have something in their mind but say just the opposite. They manipulate their words according to the person and situation. Truth is that which does not change with time. Truth is changeless in past, present and future. Truth is one, not two. The Upanishads (ancient Indian scriptures) extol the principle of truth in many ways. Truth cannot be described in words. Bliss is its form. When you close your eyes and start contemplating on truth, you will experience inexpressible bliss. Unknowingly, you start smiling. Where has this smile come from? It has come from your feelings of bliss. And what is the source of bliss? The source of bliss is God. The happiness you get by your union with God is eternal. Happiness is union with God. When you are dua l-minded, you cannot experience this happiness.

Sekarang ini orang-orang tidak menghargai kebenaran. Banyak orang bertindak tidak sesuai dengan apa yang mereka katakan. Mereka berpikir tentang sesuatu hal namun mengatakan yang sebaliknya. Mereka memanipulasi kata-kata tergantung siapa orang yang diajak bicara dan kondisi saat itu. Kebenaran tidaklah berubah seiring dengan perjalanan waktu. Kebenaran itu tidak berubah di saat lampau, saat ini dan di masa yang akan datang. Kebenaran hanyalah satu, bukan dua.Upanishads (kitab India kuno) menyanjung prinsip kebenaran dengan banyak cara. Ketika engkau memejamkan mata dan mulai memusatkan pikiran pada kebenaran, engkau akan merasakan kebahagiaan yang tidak dapat dinyatakan dengan kata-kata. Tanpa disadari, engkau akan mulai tersenyum. Dari manakah senyum itu berasal? Ia datang dari rasa bahagiamu. Dan dari manakah kebahagiaan itu berasal? Sumber dari kebahagiaan adalah Tuhan itu sendiri. Kebahagiaan yang engkau dapatkan dari persatuan dengan Tuhan adalah kekal abadi. Kebahagiaan adalah persatuan dengan Tuhan. Kalau pikiranmu mendua, engkau tidak akan bisa merasakan kebahagiaan ini.

- Divine Discourse, October 14, 2002

No comments: