Saturday, December 5, 2009

Sai Inspires 4th December 2009


God is Love and Love is God. True spiritual discipline lies in developing love to love relationship. These days, people teach Parartha (Spiritual Values) without giving upSwartha (Selfishness). That is a grave error. You should give up Swartha in the first instance and consider Pararthaas the basis of all your endeavours. Develop faith in God. God is the only support, and everything else is Adheya(Supported). Divinity is One. Never forget that. Sweets may be many, but the essential ingredient in them, that is sugar, which imparts the sweetness, is the same. Hold on to this principle of love and demonstrate this ideal of unity.

Tuhan adalah Kasih dan Kasih adalah Tuhan. Pengamalan ajaran spiritual sebenarnya terletak pada penumbuhan hubungan yang berdasarkan kasih. Dewasa ini, orang-orang mengajarkan Parartha (Nilai-nilai Spiritual) tanpa melepaskan diri dari Swartha (sikap mementingkan diri sendiri). Itu adalah kesalahan yang serius. Engkau pertama kali harus melepaskan diri dari Swartha dan menggunakanParartha sebagai dasar dari semua usahamu. Tumbuhkanlah keyakinan pada Tuhan. Tuhan adalah yang menghidupi, dan selain daripada itu adalah Adheya (yang dihidupi). Ketuhanan adalah tunggal. Jangan pernah melupakan hal itu. Kembang gula memiliki banyak bentuk, namun bahan dasar di dalamnya, yaitu gula, yang memberi rasa manis, adalah sama. Berpeganglah dengan teguh pada prinsip kasih ini dan tunjukkanlah keteladanan akan kesatuan.

-Divine Discourse, Jan 14, 2006

No comments: