Tuesday, January 5, 2010

Sai Inspires 4th January 2009


Unknowingly, you may create and develop in yourself an abounding variety of selfish habits and attitudes that causes great discontent for oneself. The impulse for this comes from the power complex, the greed for accumulating authority, domination, power and the greed for things which can never be eternal and full. You may feel elated that you are master of all arts or owner of all wealth or possessor of all knowledge...From where did you acquire these? You may even claim that you earned all this through your own efforts, labour and toil, but surely, you received it from someone. The source from which all power originates is Sarweswara (Lord of All). Omnipotence belongs only to the Lord of all beings. Ignoring the omnipotence and deluding oneself that the little power that one has acquired is one's own is indeed ahamkaara(selfishness, conceit, or pride). Ahamkaara causes grief and must be uprooted from within. It will not subsist in an individual filled with genuine devotion, recognized by the characteristics of kindness, love, patience, forbearance and gratefulness. Seek therefore, to develop these virtues in you.

Tanpa disadari, engkau mungkin menciptakan dan menumbuhkan di dalam dirimu sendiri berbagai macam kebiasaan dan sikap mementingkan diri sendiri yang menyebabkan kekecewaan besar bagi diri orang lain. Dorongan untuk melakukan hal tersebut datang dari himpunan kekuatan, keserakahan untuk menumpuk wewenang, kuasa, kekuatan dan berbagai macam keserakahan lain yang semu dan takkan terpuaskan. Engkau mungkin merasa senang menjadi ahli seni atau pemilik kekayaan atau pemilik ilmu pengetahuan… Dari manakah engkau mendapatkan semua itu? Engkau bahkan mungkin menyatakan bahwa semua itu engkau peroleh melalui usaha keras, kerja dan jerih payahmu, namun sebenarnya, engkau memperoleh semua itu dari seseorang. Sumber dari segala kekuatan adalah Sarweswara (Tuhan dari Segalanya). Kemahakuasaan hanya milik Tuhan seru sekalian alam. Mengabaikan kemahakuasaan Tuhan dan menipu diri bahwa sedikit kekuatan yang dimiliki seseorang adalah dari dirinya sendiri sebenarnya adalah ahamkaara(egoisme, kesombongan, atau keangkuhan). Ahamkaaramenyebabkan penderitaan dan harus dicabut sampai ke akar-akarnya. Ahamkaara tidak akan bisa hidup dalam diri seseorang yang penuh dengan pengabdian yang tulus, yang bisa dikenali dari sifat-sifat ramah, kasih, penuh kesabaran dan rasa syukur. Maka dari itu, berusahalah untuk menumbuhkan kebajikan tersebut dalam dirimu.

-Divine Discourse, Prema Vahini

No comments: