If you, as a spiritual aspirant, are unsuccessful in following discipline, you must seek and know the cause of your defeat. This analysis is necessary. You must then see that in the second stage this trait is not repeated. You must try your best to guard yourself against this. In such matters, you must be quick and active like the squirrel. Agility and vigilance, combined with the sharpness of intelligence earned by peace, must quickly come to your aid. Courage, wise counsel, steadiness and undeviating earnestness is very important for avoiding and overcoming conflicts in your mind. A mind without agitations, a joyous and unblemished outlook... these are the marks of a person in whom peace has taken root.
Jika engkau, sebagai pengikut spiritual, mengalami kegagalan dalam mengikuti pelajaran spiritual, engkau harus mencari dan mengetahui peyebab kegagalanmu. Pemeriksaan ini sangatlah penting. Engkau kemudian harus berusaha supaya pada langkah berikutnya hal ini tidak terulang kembali. Engkau harus berusaha sebaik mungkin untuk menjaga dirimu dari kemungkinan kegagalan tersebut. Dalam masalah seperti itu, engkau harus cepat dan aktif bagaikan seekor tupai. Ketangkasan dan kewaspadaan, digabungkan dengan ketajaman kecerdasanmu yang diperoleh melalui kedamaian, harus segera datang membantumu. Keberanian, nasehat yang bijaksana, kemantapan dan kesungguhan yang tidak menyimpang adalah sangat penting untuk menghindari dan menghadapi bentrokan yang muncul di dalam pikiranmu. Pikiran yang tidak terhasut, cara berpikir yang tanpa cela dan penuh suka cita… itu semua adalah ciri-ciri seseorang dimana kedamaian telah berurat akar padanya.