
Those who are intent on sensory pleasures spend their days in worry, anxiety, pain, grief and tears throughout a long period of life; they breed like birds and beasts. They eat good food and cast it away as waste. This is the purposeless life that most people lead. Can you call this the process of living? Enormous numbers of living beings exist on the earth. Living is not enough. It has no value by itself, for itself. One can be considered to be alive only if the motives, feelings, thoughts, and attitudes that prompt a person reveal the divine qualities within.
Mereka  yang hanya memuaskan kesenangan indera, menghabiskan waktu mereka dalam  kekhawatiran, kegelisahan, kesedihan, duka-cita dan air mata sepanjang  hidupnya, mereka diandaikan hidup bagaikan burung-burung dan binatang  buas. Mereka makan makanan yang baik dan membuangnya begitu saja sebagai  sampah. Ini merupakan hidup tanpa tujuan yang kebanyakan orang-orang  jalani saat ini. Dapatkah ini disebut sebagai proses kehidupan? Jumlah  makhluk hidup sangat banyak di bumi ini. Tempat tinggal sudah tidak  cukup lagi. Hal ini bukanlah memiliki arti menurut dirinya sendiri serta  untuk dirinya sendiri. Seseorang dapat dianggap hidup hanya jika motif,  perasaan, pemikiran, serta sikap yang dimilikinya mendorongnya  mengungkapkan sifat Ketuhanan yang ada dalam dirinya.
- Bhagavatha Vahini, Chap 29 .
 
 
No comments:
Post a Comment