Monday, November 2, 2009

Sai Inspires 1st November 2009


Even for being blessed by the Lord's Grace, one must have peace and wait patiently. Serenity alone succeeds in bringing about the result of the spiritual practices. Add this lesson to the practices you are engaged in. The true devotee will always dwell in God. He/she has no time to know or feel their welfare or worries. Attaining the Lord is the one and only idea in their mind. It is hard to understand this nature... Let me explain with an example. A small child runs about shouting "amma, amma" searching for his/her missing mother. The mother takes it up in her arms and places it on her lap. The child stops crying and is free from all fear. But can the child calculate and find out the difference between its previous state and its present relief? No! Nor is it necessary to do so! So too, if you seek to ever serve the Lord, immerse yourself in service and be engaged in thoughts of God.

Bahkan untuk bisa diberkati dengan mendapatkan Anugerah Tuhan, seseorang harus memiliki kedamaian dan menanti dengan penuh kesabaran. Hanya ketenteraman sajalah yang bisa membawakanmu hasil dari latihan-latihan spiritual. Tambahkanlah pelajaran ini dalam latihan yang engkau jalani. Seorang pemuja akan selalu merenungkan Tuhan. Ia tidak akan memiliki waktu untuk mengetahui atau merasakan kemakmuran atau kekhawatiran mereka. Mencapai Tuhan adalah hal utama dan satu-satunya tujuan dalam pikiran mereka. Adalah sangat sulit untuk memahami suasana semacam ini… Marilah Aku terangkan dengan satu contoh. Seorang anak kecil berlari-lari sambil berteriak “amma, amma” sembari mencari-cari ibunya yang hilang. Sang Ibu menggendong anak itu dan menaruhnya di pangkuannya. Si anak kemudian berhenti menangis dan terbebas dari segala macam rasa takut. Namun bisakah si anak memperhitungkan dan mencari tahu perbedaan diantara suasana sebelumnya dan perasaan lega saat ini? Tidak! Bahkan tidaklah perlu untuk melakukan hal itu! Demikian juga, jika engkau ingin terus melayani Tuhan, libatkanlah dirimu dalam pelayanan dan tenggelamkanlah dalam pikiran akan Tuhan.

-Divine Discourse, Prasanthi Vahini

No comments: