Friday, November 27, 2009

Sai Inspires 27th November 2009


Suppose you write a letter to somebody - whatever be the contents of the letter, if it is put in an envelope and post it, whom will it reach? It will not be given to anyone and will not come back to the person who wrote it too. Instead, if, on the cover, the address of the person who wrote it and to whom it must go are both written, then it will not only reach the receiver, but one can even predict when it will reach its destination. So too, what are you doing with your letter - your life? You are ignoring this important question, and do not have time to think about it. You must first know your own full address - Who are you? You are theAtman. From where did you come? From the Supreme Self. Where are you going? To the Supreme Self. How long will you be here? Until you merge with the Supreme Self. Knowing this truth, engage yourself in acts that will help you enjoy the bliss of the Supreme, Self Same Atma.

Misalkan engkau menulis surat untuk seseorang – apapun isi surat itu, jika dimasukkan ke dalam amplop dan diposkan, akan sampai kepada siapakah? Surat itu tidak akan disampaikan ke siapapun dan juga tidak akan kembali pada si penulis. Sebaliknya, jika, pada sampul surat itu, dituliskan nama dan alamat si pengirim serta si penerima, maka surat itu tidak hanya akan sampai pada si penerima, namun juga akan bisa diperkirakan kapan sampainya surat itu pada tujuannya. Demikian juga, apa yang akan engkau lakukan dengan suratmu – hidupmu? Engkau mengabaikan pertanyaan penting ini, dan tidak punya waktu untuk memikirkannya. Pertama kali engkau harus mengetahui alamat lengkapmu – Siapakah dirimu? Engkau adalah Atman. Dari manakah engkau berasal? Dari Sang Diri Sejati yang Utama. Kemanakah engkau pergi? Kepada Ia yang Utama. Berapa lama dan sampai kapan engkau ada disini? Sampai engkau bersatu dengan Yang Utama. Dengan memahami kebenaran ini, libatkanlah dirimu dalam kegiatan yang akan membantumu untuk bisa menikmati kebahagiaan Utama, Atma Diri yang Sama.

-Divine Discourse, Prasanthi Vahini

No comments: