Monday, November 2, 2009

Sai Inspires 31st October 2009


If the devotee has dedicated his all, body, mind and existence to the Lord, the Lord Himself will look after everything, and He will always be with the devotee. Under such circumstances, there is no need for prayer. But have you so dedicated yourself and surrendered everything to the Lord? No! When losses occur, or calamities come, or plans go astray, the devotee blames the Lord. If you fully rely completely on the Lord at all times, why should He deny you His Grace? Why should He desist from helping you? At times, devotees do not rely fully and unswervingly on the Lord. Therefore, though you have to be the agent and the instrument doing everything, keep on praying with devotion and faith. Faith is the product of peace, not of haste and hurry. Prayer of this type with peace is essential for spiritual aspirants. Prayer of this type will promote equanimity.

Jika seorang pemuja Tuhan telah mempersembahkan segalanya, badan, pikiran dan keberadaannya kepada Tuhan, maka Tuhan sendiri yang akan menjaga semua itu, dan Tuhan akan selalu bersama sang pemuja. Dalam situasi semacam itu, tidaklah perlu berdoa. Namun sudahkah engkau seperti itu dalam mempersembahkan dan memasrahkan segalanya kepada Tuhan? Tidak! Ketika engkau kehilangan sesuatu, atau malapetaka terjadi, atau rencanamu berantakan, para pemuja meyalahkan Tuhan. Jika engkau sepenuhnya pasrah kepada Tuhan sepanjang waktu, bagaimana mungkin Tuhan bisa ingkar dalam memberimu AnugerahNya? Bagaimana mungkin Tuhan bisa menolak untuk membantumu? Kadang-kadang, para pemuja tidaklah pasrah sepenuhnya dan tanpa penyimpangan pada Tuhan. Dengan demikian, meskipun engkau harus menjadi utusan dan alat Tuhan untuk melakukan segalanya, tetaplah selalu berdoa kepada Tuhan dengan penuh puja dan keyakinan. Keyakinan adalah hasil dari kedamaian, bukan dari ketergesa-gesaan dan buru-buru. Doa semacam ini dengan penuh kedamaian adalah sangat penting bagi pencari spiritual. Doa semacam ini akan meningkatkan ketenangan hati.

-Divine Discourse, Prasanthi Vahini

No comments: