
           True devotion  consists in offering all your thoughts and actions to  God and yearning for His  grace. Devotion confined to a brief spell in  the pooja room (shrine) or temple  is not true devotion. During  that time, devotion seems to swell within you and  you feel at peace  but, once outside, the peace is lost and anger takes its  place. This  cannot be called devotion. Bhakti (Devotion) has been described  as  a state of non-separation from God. Regardless of time, space or  circumstance,  one should feel closeness to God – that is Bhakti. True devotion transcends the  limitations imposed by one’s daily routines and the obligations of life.
Pengabdian (bhakti) yang sejati mempersembahkan semua pikiran dan tindakan-tindakanny a kepada Tuhan dan selalu mengharapkan berkat-Nya. Bhakti yang hanya dibatasi pada pengucapan mantra di ruang Pooja (kuil) atau temple, bukanlah bhakti yang sejati. Selama berjalannya waktu, bhakti kelihatannya bertambah besar di dalam dirimu, dan engkau merasakan kedamaian, tetapi sekali waktu kedamaian akan menghilang dan kemarahanlah yang menggantikannya. Hal ini tidak dapat disebut sebagai bhakti. Bhakti (pengabdian) telah digambarkan sebagai sesuatu yang tidak terpisahkan dari Tuhan. Terlepas dari waktu, ruang, atau keadaan, orang seharusnya merasakan kedekatan dengan Tuhan – inilah yang disebut dengan Bhakti. Bhakti yang sejati melampaui batas-batas yang ditetapkan pada rutinitas sehari-hari dan kewajiban hidup.
 
 
No comments:
Post a Comment