Tuesday, July 14, 2009

Sai Inspires 14th July 2009


By saturating work with love, it can be transformed into worship. When such work is offered to God, it gets sanctified into puja (sacramental worship). This makes it free from ego. It is also freed from the earthly desire for success and the earthly fear of failure. When you can feel that when you have done the work as best as you can, your puja is complete. It is then for Him who has accepted the puja to confer on you what He considers best. This attitude will make the work unattached. Regular practice of this discipline will render the consciousness clear and pure. Without this practice, however prospective your career might be, however much you may accumulate the wherewithal of a comfortable life, to whatever heights of authority you may have climbed through the exercise of intelligence, your gains shall be nothing, unless your every activity is suffused with the Divine purity, that is inherent in consciousness.

Dengan hadirnya kasih dalam setiap hal yang kita kerjakan, pekerjaan itu menjadi persembahan. Ketika pekerjaan tersebut dipersembahkan kepada Tuhan, ia akan tersucikan menjadi puja(persembahan suci). Itu akan membuat pekerjaan yang kita lakukan bebas dari ikatan rasa keakuan. Pekerjaan itu juga akan terbebaskan dari harapan duniawi akan kesuksesan dan ketakutan duniawi akan kegagalan. Saat engkau merasa bahwa apa yang telah engkau kerjakan adalah yang terbaik sepanjang kemampuanmu, maka pujamu telah ditunaikan. Adalah terserah kepada Tuhan sebagai penerima puja yang telah engkau persembahkan untuk menentukan anugerahNya kepadamu yang terbaik menurutNya. Sikap seperti ini akan membuat pekerjaanmu menjadi tanpa keterikatan. Latihan yang teratur tentang pelajaran ini akan membuat kesadaranmu menjadi bersih dan murni. Tanpa latihan ini, biar bagaimanapun cerahnya karirmu, berapapun uang yang engkau peroleh untuk menikmati kenyamanan hidup, atau seberapapun tingginya kedudukan yang telah engkau capai melalui latihan kecerdasan, semua yang engkau peroleh tidak akan berarti apa-apa, kecuali jika setiap kegiatanmu engkau dasarkan pada kemurnian Illahi, yang tak terpisahkan dari kesadaran diri.

- Divine Discourse, Mar 6, 1977

No comments: