Tuesday, July 21, 2009

Sai Inspires 21st July 2009


Great devotees knew the secret of spiritual surrender. Their worship was not tainted by any bargaining spirit. For those who bargain and crave for profit, reverence is equated with returns. They sell homage at so much per unit of satisfactory response. They are like paid servants, clamoring for wages, overtime allowance, bonus, etc. They calculate how much they are able to extract for the service rendered. Be on the other hand, a member of the family, a kinsman, a friend. Feel that you are the Lord's own. Then, work will not tire. It will be done much better. It will yield more satisfaction. And what about the wages? The Master will maintain you in bliss!

Pengikut yang agung mengetahui rahasia tentang kepasrahan spiritual. Persembahan mereka tidak tercemari oleh rasa keinginan akan imbal balik. Bagi mereka yang melakukan tawar menawar dan mengidamkan keuntungan, pemujaan yang mereka lakukan diukur dengan hasil yang didapat. Mereka menjual penghormatan dengan ukuran imbal balik yang memuaskan. Mereka bagaikan pembantu yang dibayar, berteriak terus-menerus menuntut kenaikan upah, uang lembur, bonus, dan sebagainya. Mereka menghitung seberapa banyak mereka bisa terima untuk pelayanan yang telah diberikan. Jadilah sebaliknya, bagaikan seorang anggota keluarga, sanak saudara, seorang teman. Rasakanlah bahwa engkau adalah milik Tuhan. Maka, kerja tidak akan melelahkan. Pekerjaan akan bisa dilaksanakan dengan lebih baik. Kerja tersebut akan memberikan lebih banyak kepuasan tanpa diminta. Dan bagaimana dengan upah? Tuhan akan tetap menjagamu supaya terus berada dalam kebahagiaan.

- Divine Discourse, June 16, 1977

No comments: