For those              who bargain and crave for profit, reverence is equated with the              returns; they sell homage at so much per unit of satisfactory              response. They are like paid servants, clamoring for wages, overtime              allowance, bonus, etc. They calculate how much they are able to              extract for the service rendered. Be, on the other hand, a member of              the family, a friend. Feel that you are the Lord's own. Then, work              will not tire; it will be done much better. It will yield more              satisfaction and as your wages, the Master will fill you with bliss.              What more can anyone aspire for? Leave the rest to Him. He knows              best. He is all; the joy of having Him is enough reward. This is the              secret of human happiness. 
Bagi mereka yang mengharap dan sangat mendambakan keuntungan, penghormatan dihitung dengan imbalan; mereka menjual persembahan semahal harga imbalan yang memuaskan. Mereka bagaikan pelayan yang dibayar, berteriak demi upah, uang lembur, bonus, dan sebagainya. Mereka menghitung seberapa banyak mereka bisa peras dari pelayanan yang mereka berikan. Jadilah, di sisi yang lain, sebagai anggota keluarga, sebagai teman. Rasakanlah bahwa engkau adalah milik Tuhan. Dengan demikian, bekerja tidak akan melelahkan; pekerjaan akan terselesaikan dengan jauh lebih baik. Hal ini akan memberimu rasa kepuasan yang lebih sebagai imbalanmu, Tuhan akan memenuhimu dengan kebahagiaan. Apa lagi yang bisa lebih dicita-citakan orang? Pasrahkan selebihnya kepada Tuhan. Beliau tahu yang terbaik. Tuhan adalah semuanya; kebahagiaan memilikiNya adalah ganjaran yang cukup. Ini adalah rahasia kebahagiaan umat manusia.
 
 
No comments:
Post a Comment