The joy              that one gets while promoting another's joy is incomparable.               Only the blind will be indifferent to the dismal condition of              others; only the deaf will be unaffected by the sobs of              others.  Your heart must melt in compassion when the eye sees              another person suffering.  That is the sign of the pure or              noble (Satwik) individual.  The ignorant              (Tamasik) individual will be dull, bovine and indifferent              to the hardships of others.  The passionate (Rajasik)              man will rush to punsih the person who caused the suffering and              might even forget to relieve the misery of the person              affected.  Remember that there are no others.  You are all              living cells in the body of God.   
Kebahagiaan yang              diperoleh seseorang saat membuat orang lain bahagia adalah tidak ada              bandingannya. Hanya mereka yang buta yang tidak peduli akan              kesedihan orang lain; hanya mereka yang tuli yang tidak terpengaruh              oleh sedu sedan isak tangis orang lain. Hatimu haruslah luluh dalam              rasa iba saat engkau  melihat orang lain yang              sedang menderita. Itu              adalah pertanda dari orang yang murni atau mulia (Satwik). Orang yang tidak              peduli (Tamasik) akan              tumpul, bodoh dan abai terhadap kesengsaraan orang lain. Orang yang              menggebu-gebu (Rajasik)              akan dengan cepat menghukum orang yang menyebabkan penderitaan dan              mungkin akan lupa untuk menghibur perasaan orang yang menderita.              Ingatlah bahwa tiada yang disebut orang lain. Engkau semua adalah              sel-sel yang hidup di dalam badan              Tuhan. 
-Divine Discourse, Apr              1, 1975.
 
 
No comments:
Post a Comment