While engaged in the mundane activities and in sense objects, if you have no interest in the result or consequence, then not only can you be victorious over the feelings of “I” and “mine”, greed and lust, but you can be far away from all such traits. Liberating action is pure, faultless, unselfish, and unswerving. Its characteristic is the importance given to the idea of action without any desire of the fruits thereof (Nishkama Karma), which has been elaborated in the Bhagavad Gita. The practice of this discipline involves the development of Truth, Righteousness, Peace and Love (Sathya, Dharma, Shanti andPrema). While on this path, if one also takes up the discipline of remembering the name of the Lord, where else can one acquire more joy and bliss? It will give the full est satisfaction.
Saat disibukkan dalam kegiatan duniawi dan objek-objek indera, jika engkau tidak tertarik pada hasil atau akibatnya, maka engkau tidak hanya bisa menang atas perasaan "aku" dan "kepunyaanku", keserakahan dan nafsu, tetapi engkau bisa menjauhkan diri dari semua sifat-sifat tersebut. Membebaskan tindakan dari objek-objek duniawi adalah murni, sempurna, tidak mementingkan diri sendiri, dan tidak menyimpang. Sifat-sifat ini penting diberikan dengan maksud melakukan tindakan tanpa ada keinginan untuk mendapatkan hasil (Nishkama Karma), seperti diuraikan dalam Bhagavad Gita. Praktek disiplin ini melibatkan pengembangan Kebenaran, Kebajikan, Kedamaian, dan Cinta-kasih (Sathya, Dharma, Shanti, dan Prema). Selagi berada di jalan ini, jika seseorang menjalankan disiplin ini dan senantiasa mengingat nama Tuhan, dimana lagi seseorang bisa memperoleh sukacita dan kebahagiaan? Hal ini akan memberikan kepuasan sepenuhnya.
- Dhyana Vahini, Ch 1 "The Power of Meditation".
No comments:
Post a Comment