The common man is drawn by external pomp and apparent motives. So he judges the leelas (Divine sport) as common and even low. The inner meaning and purpose are not easily patent to all. But the Lord can never engage Himself in purposeless and paltry activities. His advent is for the uplift of the world from the morass of wickedness and unrighteousness, for fulfilling the needs of those devoted to Him, for the reestablishment of righteousness and morality, and for the revival of the Vedas. He has to take into account the merit acquired by each in previous lives and shower His grace accordingly. His leelas or Divine activities are so shaped that they suit the time, the person, the aspiration and the compassion which cause each shower of grace!
Orang yang awam akan gampang terkesima dan tertarik oleh kemegahan duniawi dan mudah memahami hal-hal yang gamblang. Maka orang tersebut menganggap bahwa Leela (permainan Illahi) sebagai hal yang biasa dan bahkan menganggapnya sebagai hal yang sepele. Makna batiniah dan tujuan permainan Illahi tersebut tidak dapat dijelaskan dengan mudah kepada semua orang. Namun Tuhan tidak akan pernah menyibukkan DiriNya dengan pekerjaan yang tanpa tujuan dan remeh semata. KedatanganNya adalah untuk mengangkat dunia dari rawa-rawa kejahatan dan ketidakbenaran, untuk memenuhi kebutuhan mereka yang telah mengabdi sepenuh hati padaNya, untuk menegakkan kembali kebenaran dan budi pekerti, dan demi kebangkitan Veda. Beliau harus memperhitungkan karma pahala masing-masing orang yang diperoleh pada kehidupan yang sebelumnya dan memberikan anugerahNya yang sepadan. Permainan Illahi atau kegiatan-kegiatan Tuhan diwujudkan sedemikian rupa sehingga sesuai dengan waktu, orang yang menerima, cita-cita dan kasih sayang masing-masing yang menyebabkan setiap orang bermandikan anugerah sepatutnya!
No comments:
Post a Comment