Tuesday, December 11, 2007

Sai Inspires - 11th December 2007 (How can we attain and sustain real bliss and peace?)

When the clouds that hide the face of the moon are wafted by the winds, the moon shines clear and cool; so too, when the clouds of egoism are wafted away, the mind of man shines - pure and full, with its own native light. That is the stage of Bliss... Where there is the lamp, darkness cannot exist. The lamp of wisdom once lit never dies, fades or flickers. Bliss and Peace too never fade, never flicker. But the happiness and peace that men seek from the objects of the world prompted by their senses flicker fast, fade and die. They satisfy for a moment a foolish craze. They are attained through lust, anger, hate and envy. And so, they are false and fickle. Control and conquer these, only then can you acquire real Bliss and Peace. You can not only acquire these, you can become these.

Ketika hembusan angin menyingkirkan gumpalan awan yang sedang menyembunyikan bulan, maka akan terlihatlah cahaya rembulan yang bersinar terang dan menyejukkan; demikian pula, ketika awan egoisme telah berhasil disingkirkan, maka mind (batin) manusia juga akan bersinar cemerlang. Inilah tahapan yang disebut sebagai Bliss (kebahagiaan)... Di suatu tempat dimana terdapat lentera, maka di sana tidak terdapat kegelapan. Apabila lampu kebijaksanaan berhasil dinyalakan, maka lampu tersebut tidak akan pernah menjadi redup maupun padam. Demikian pula halnya dengan kebahagiaan dan kedamaian. Namun oleh karena manusia mencari kebahagiaan dan kedamaian dari benda-benda duniawi melalui sensasi panca inderanya, maka jenis kebahagiaan dan kedamaian yang diperolehnya itu hanya bisa bertahan sebentar saja dan segera padam. Kesenangan yang dihasilkan melalui nafsu, kemarahan, kebencian dan sikap iri-hati bersifat temporer. Oleh sebab itu, ia merupakan kebahagiaan palsu. Kendalikan dan taklukkanlah sifat-sifat negatif itu, sebab tanpa itu, engkau tak akan bisa memperoleh kebahagiaan dan kedamaian sejati. Engkau bukan hanya bisa mencapai atau memperolehnya, bahkan engkau akan MENJADI kebahagiaan dan kedamaian itu sendiri.

- Divine Discourse, November 23, 1966.

No comments: