Monday, December 24, 2007

Sai Inspires - 24th December 2007 (important lesson we need to imbibe from the life of Jesus)

Jesus was compassion come in human form. He spread the spirit of compassion and conferred solace on the distressed and the suffering. Noticing the torture of birds and beasts at the Temple in Jerusalem, he reprimanded the vendors and drove them out of the precincts. He drew upon himself the anger of the priests. Good works always provoke the wicked. But one should not falter or fear when opposition obstructs. The challenge gives joy; it evokes hidden sources of strength; it brings down Grace to reinforce the effort. Pleasure springs during the interval between two pains.

Yesus adalah pengejawantahan cinta-kasih yang terlahir dalam wujud sebagai manusia. Beliau mengajarkan semangat welas-asih serta memberikan hiburan kepada mereka yang menderita. Setelah melihat siksaan yang dialami oleh kawanan burung dan hewan di dalam kuil di Yerusalem, Beliau mencerca praktek-praktek penyiksaan seperti itu dan kemudian mengusir para penjualnya dari kuil tersebut. Tindakan pengusiran itu mengundang kemarahan dari para pendeta kuil. Di sini terlihat bahwa pekerjaan yang bajik selalu saja mengundang gangguan dari mereka yang jahat. Namun walaupun begitu, janganlah pantang menyerah ketika para oposan bermunculan. Tantangan memberikan kesenangan; ia membangkitkan kekuatan laten yang tersembunyi di dalam diri kita dan ia juga akan mendatangkan rahmat dari Tuhan yang akan semakin memperkuat usaha tersebut. Kesenangan akan muncul di antara dua interval penderitaan.

- Divine Discourse, December 25, 1981.

No comments: