Even when one’s entire life is spent in poring over books and thereby one becomes intellectually very talented, one cannot advance to the slightest extent in the cultivation of the spirit. It would be unwarranted to claim that a person who has reached the acme of intelligence has thereby progressed and succeeded in reaching the acme of spiritual wisdom. Scholarship and culture are not related as cause and effect. However learned one is in worldly knowledge, unless one’s mind is cultured, the learning is useless. The system of education which teaches culture and helps the culture to permeate and purify the learning that is gathered is the best and most fruitful.
Walaupun seseorang dalam sepanjang kehidupannya dihabiskan untuk belajar sehingga pada akhirnya ia menjadi sosok yang sangat terpelajar, semua hasil pencapaiannya itu tidak secara otomatis akan membuatnya maju secara spiritual. Kepintarannya secara intellektual tidak dengan sendirinya membuatnya maju dan sukses dalam mencapai puncak kebijaksanaan spiritual. Gelar kesarjanaan dan culture (nilai-nilai ahlak/kemoralan) tidaklah saling berkaitan sebagaimana halnya hukum sebab dan akibat. Apabila batin seseorang masih belum bermoral, maka semua hasil pendidikan kesarjanaannya menjadi tiada gunanya sama sekali. Sistem pendidikan yang terbaik dan bermanfaat adalah sistem yang mengajarkan nilai-nilai kemoralan serta membantu penyerapan unsur nilai-nilai tersebut dalam proses belajar dan mengajar.
No comments:
Post a Comment