Thursday, December 18, 2008

Sai Inspires 18th December 2008 (How long do we have to keep on persisting with our spiritual sadhana?)

Try to break a coconut, as it comes from the tree. The shell is covered compactly by a coat of fibre. You cannot break the coconut as it is by hitting it with a crowbar. Take off the fibrous armor, then breaking is very easy. You can also take the coconut to the temple as an offering to God. So too, you have to remove the fibre of desire for sense-objects and then go before the Lord, devoid of kaama (desire) and krodha (anger). You have to destroy your ego and surrender to the Lord. Then you declare that you are egoless and break the coconut into two. You will be accepted unto Him now, not before.

Cobalah engkau memecahkan buah kelapa yang baru dipetik/jatuh dari pohon. Kulit buah kelapa itu masih terbungkus utuh oleh lapisan/selaput (fibre). Cukup sulit untuk memecah kelapa seperti itu. Namun lain halnya apabila engkau mengupas terlebih dahulu selaputnya, maka tindakan selanjutnya untuk membuka/memecah buah tersebut menjadi gampang. Engkau boleh membawa buah kelapa itu ke kuil sebagai persembahan kepada dewata. Dengan analogi yang serupa, engkau harus terlebih dahulu menyingkirkan selaput keinginan duniawi dan barulah setelah itu pergi menghadap kepada Tuhan, dengan tanpa membawa serta kaama (keinginan) dan krodha (kemarahan). Engkau harus menghancurkan ego-mu dan pasrah kepada-Nya. Dengan demikian, engkau baru layak untuk mendeklarasikan bahwa dirimu sudah tanpa ego dan pecahkanlah buah kelapa itu menjadi dua bagian. Niscaya engkau akan diterima oleh-Nya.

- Sathya Sai Speaks, Vol 5, Ch 29, Mar 29, 1965.

No comments: