The temple is built of brick and mortar. The idol is made of stone. However, you are determined to see in it, the Divine Principle. If you can penetrate behind the stone and see Divinity, how much easier it is to see the Lord who resides in the heart of every human being? Try to realize that first, so that your faith in the idol and temple can be well settled. Revere man, that is the first step towards reverence for God. For, man is prathyaksha (perceptible) and God isparoksha (imperceptible).
Sebuah kuil dibangun dari batu dan semen. Rupang dewata terbuat dari bebatuan. Namun walaupun demikian, engkau tetap bertekad untuk melihat Prinsip Ilahiah di dalamnya. Apabila keyakinanmu sedemikian tebalnya sehingga sanggup untuk menembus ke bebatuan dan menganggap di dalamnya terkandung Divinity, maka seharusnya akan jauh lebih mudah bagimu untuk melihat Tuhan yang bersemayam di dalam hati setiap mahluk hidup. Cobalah untuk merealisasikan kebenaran ini terlebih dahulu, agar keyakinanmu terhadap rupang dewata dan kuil juga semakin mantap. Hormatilah sesama manusia sebagai langkah pertama untuk menghormati Tuhan. Ketahuilah bahwa manusia bersifat prathyaksha (perceptible/masih bisa dipahami/dihayati oleh kemampuan batin), sedangkan Tuhan bersifat isparoksha (imperceptible/tidak akan sanggup dipahami oleh kemampuan manusia biasa).
- Sathya Sai Speaks, Vol 5, Ch 13, Mar 24 1965.
No comments:
Post a Comment