You must be humble, yet strong to resist temptation. Do not yield like cowards to the sly insinuations of the senses. Your time here has to be used not just to earn your income, it must also be used to acquire the art of being content and calm, collected and courageous. You must also cultivate an ardent thirst for knowing the truth of the world and of your own self. Your words must be like honey and your hearts must be as soft as butter. Your outlook must be like the lamp, illumining, not confusing. Be like the umpire on the football field, watching the game, judging the play according to the rules laid down, unaffected by success or reverse of this team or that.
Engkau harus rendah hati, namun tetap kuat untuk menahan godaan. Jangan bertingkah layaknya penakut terhadap godaan sindiran panca indera. Waktu yang engkau miliki sekarang ini jangan hanya digunakan untuk mencari penghasilan, namun harus juga digunakan untuk mengasah keahlian untuk menjadi orang yang puas dan tenang, orang yang mampu menguasai diri dan memiliki keberanian. Engkau juga harus mengembangkan rasa haus yang amat sangat akan pengetahuan tentang kebenaran dari dunia dan dirimu sendiri. Kata-katamu haruslah bagaikan madu dan hatimu harus selembut mentega. Cara berpikirmu seharusnya bagaikan lampu, menyinari, bukan membingungkan. Jadilah seperti wasit dalam lapangan sepak bola, menyaksikan pertandingan, menjadi hakim pertandingan berdasarkan aturan yang telah digariskan, tidak terpengaruh oleh keberhasilan atau kegagalan tim yang satu atau yang lain.
- Divine Discourse, Mar 13, 1964.
No comments:
Post a Comment