Life has to be lived through, for the sake of the chance to unfold the virtues. Otherwise, the person is a burden upon the earth, the consumer of food. Whether you like it or not, the length of your life is clipped every day; the Sun takes a day off when He sets. You have to pay Him this tribute. You cannot get it back, however hard you pine for it or promise to put to better use if given back to you. Once gone, the day is gone for ever. How can you be sure of the day ahead? You may not live to see it. So sanctify every moment by holy thoughts, words and deeds.
Kehidupan harus terus dijalani, demi kesempatan untuk meyebarkan kebajikan. Kalau tidak, orang itu hanya akan menjadi beban bagi bumi, hidup hanya untuk memakan makanan. Suka atau tidak suka, panjang hidupmu terus terpotong setiap hari; sang Matahari mengambil satu hari saat Ia terbit. Engkau harus membayar upeti ini untukNya. Engkau tidak bisa mendapatkannya kembali, bagaimanapun kerasnya kesengsaraanmu atau bagaimanapun janji-janjimu untuk menjalani hidup dengan lebih baik jika engkau bisa mendapatkannya kembali. Sekali telah hilang, maka hari itu akan hilang untuk selamanya. Bagaimana engkau bisa begitu yakin jika akan ada hari esok untukmu? Engkau mungkin sudah tidak hidup saat itu untuk menyaksikannya. Jadi, sucikanlah setiap detik waktumu dengan pikiran, perkataan dan perbuatan yang suci.
- Sathya Sai Speaks, Vol 5, Ch 4, Jan 30, 1965.
No comments:
Post a Comment