Monday, February 23, 2009

Sai Inspires 21st February 2009


The divine aspect of your personality will encourage humility, truthfulness, love, fortitude, detachment and eagerness to serve. Cherish the manifestations of these qualities in your life, and practice these whenever you get a chance. The innate brotherhood that sanctifies the human race is destroyed by the weeds of envy that grow in the mind. These weeds ruin one's personality.

Aspek Ketuhanan dari kepribadianmu akan menumbuhkan sifat-sifat kerendahan hati, kejujuran, kasih, ketabahan, ketidakterikatan dan keinginan untuk melayani. Hargailah perwujudan dari sifat-sifat ini dalam hidupmu, dan laksanakanlah hal-hal itu saat engkau mendapat kesempatan. Sifat dasar persaudaraan yang menyucikan umat manusia dihancurkan oleh rumput liar iri hati yang tumbuh di pikiran. Rumput liar inilah yang menghancurkan kepribadian seseorang.

- Divine Discourse, Dec 25, 2008.

Friday, February 20, 2009

Sai Inspires 20th February 2009


Whatever you do, do it as an offering to God. God is the doer of everything, not you. You can accomplish any task, only with the will of God. Therefore, be your own witness. Engage yourself in good deeds. Speak only that which is good; speak the truth all the time. When you speak well and engage yourself in the service of others, you will always be happy. Never give room to ego and jealousy. When you have these two, all your good qualities will be destroyed. Therefore, be aware. Help Ever, Hurt Never. This is the primary duty of every human being.

Apapun yang engkau lakukan, laksanakanlah sebagai persembahan kepada Tuhan. Tuhan adalah Sang Pelaksana atas semuanya, bukan dirimu. Engkau bisa berhasil melaksanakan tugas apapun, hanya dengan kehendakNya. Maka, jadilah saksi untuk dirimu sendiri. Jagalah dirimu supaya tetap melakukan perbuatan yang baik. Berbicaralah hanya tentang hal-hal yang baik; jujurlah dalam percakapanmu setiap waktu. Jika engkau sudah berbicara dengan baik dan sibuk dalam pelayanan kepada orang lain, engkau pasti akan selalu bahagia. Jangan beri ruang kepada keakuan dan iri hati. Ketika engkau memiliki keduanya, semua kebaikan dalam dirimu akan sirna. Jadi, waspadalah. Selalu Menolong, Jangan Menyakiti. Ini adalah tugas utama dari setiap manusia.

- Divine Discourse, Jan 14, 2009.

Thursday, February 19, 2009

Sai Inspires 19th February 2009


Sometimes you become too much angry, you may even criticize or hit someone. This is a great sin. In fact, when you criticize or hit your enemy, but you are criticizing or hitting God himself. Therefore, you should lead your life in such a way that you do not cause harm to anybody. It is natural that you do good to those who do good to you. There is nothing very great about it. But Sai asks you to do good even to those who try to harm. You should not pay attention to the harm that they try to do to you in any manner. You should always remain in a state of supreme peace. You can attain everything if you have peace.

Kadang kala engkau menjadi sangat marah, engkau mungkin bahkan mencela atau menyakiti orang lain. Ini adalah dosa yang sangat besar. Sebenarnya, ketika engkau mencela atau menyakiti musuhmu, engkau mencela atau menyakiti Tuhan itu sendiri. Dengan demikian, engkau harus berusaha dalam hidupmu untuk tidak menyakiti orang lain. Adalah hal yang alami jika engkau berlaku baik pada orang yang memperlakukan dirimu dengan baik. Tidak ada hal yang hebat dalam hal itu. Namun Sai memintamu untuk berlaku baik bahkan kepada mereka yang berusaha menyakitimu. Engkau seharusnya tidak memberi perhatian pada perlakuan menyakitkan yang mereka coba lakukan kepadamu dalam berbagai bentuk atau cara. Engkau harus terus berada pada kedamaian yang tertinggi. Engkau akan bisa mencapai semuanya jika engkau memiliki kedamaian.

- Divine Discourse, Jan 14, 2009.

Sai Inspires 18th February 2009


When you proceed on the path of Sathya (Truth), that itself will lead you to Dharma (Righteousness) . Shanthi (Peace) will emerge from the union of Sathya (Truth) and Dharma (Right Action). When Peace is added to Truth and Right Action, you will experience Prema (Divine Love). When you have that Divine Love in you, then you will have no enemies. You cause harm to others only when you lack love. Therefore, you should cultivate love. In order to experience love, you must first attain Peace through Truth and Righteousness.

Saat engkau melangkah di jalan Sathya (Kebenaran), hal itu akan membimbingmu kepada Dharma (Kebajikan). Shanti (Kedamaian) akan muncul dari persatuan Sathya (Kebenaran) dan Dharma (Perbuatan Baik). Ketika Kedamaian berpadu dengan Kebenaran dan Perbuatan Baik, engkau akan mendapatkan Prema (Kasih Ilahi). Saat engkau memiliki Kasih Ilahi di dalam dirimu, maka engkau tidak akan memiliki musuh. Engkau menyakiti orang lain saat engkau kekurangan kasih. Dengan demikian, engkau harus mengembangkan kasih. Untuk mengalami kasih, pertama kali engkau harus mendapatkan Kedamaian melalui Kebenaran dan Kebajikan.

- Divine Discourse, Jan 14, 2009.

Tuesday, February 17, 2009

Sai Inspires 17th February 2009


Love as thought is truth. Love as action is Right Conduct. Love as feeling is Peace. Love as understanding is non-violence. Love is Selflessness, Selfishness is lovelessness. Love gives and forgives, Selfishness gets and forgets.

Kasih dalam wujud pikiran adalah kebenaran. Kasih dalam wujud tindakan adalah Aturan Perilaku yang Benar. Kasih dalam wujud perasaan adalah Kedamaian. Kasih dalam wujud pengertian adalah tanpa-kekerasan. Kasih adalah sifat tidak mementingkan diri sendiri, sementara sifat mementingkan diri sendiri adalah tanpa kasih. Kasih itu memberi dan melupakan, sedangkan mementingkan diri sendiri adalah menerima dan melupakan.

- Divine Discourse, Sep 26, 1965.

Monday, February 16, 2009

Sai Inspires 16th February 2009


Faith in God is present in every child. This faith will never give way to despair and grief. It will rely on the Lord within and discover inexhaustible reinforcements of courage within each heart. Such young children, men and women brimming with faith, will have no hate in their hearts. They will only be sad that others are greedy and envious, and their prayers will be for granting of wisdom, humility and love to their opponents. Let this transformation begin with you today.

Keyakinan pada Tuhan ada pada setiap anak-anak. Keyakinan ini tidak akan memberi jalan pada keputusasaan dan kesedihan. Keyakinan ini akan mengandalkan Tuhan di dalam diri dan menemukan penguatan yang tiada habis-habisnya akan keberanian di dalam hati masing-masing. Anak-anak kecil, pria dan wanita dengan keyakinan yang penuh, tidak akan memiliki kebencian di dalam hatinya. Mereka hanya akan sedih bila orang lain tamak dan dengki, dan doa-doa mereka hanya untuk dikaruniai kebijaksanaan, kerendahan hati dan kasih untuk lawan-lawan mereka. Jadikanlah perubahan ini dimulai dari dirimu hari ini.

- Divine Discourse, Sep 26, 1965.

Sai Inspires 15th February 2009


For those who bargain and crave for profit, reverence is equated with the returns; they sell homage at so much per unit of satisfactory response. They are like paid servants, clamoring for wages, overtime allowance, bonus, etc. They calculate how much they are able to extract for the service rendered. Be, on the other hand, a member of the family, a friend. Feel that you are the Lord's own. Then, work will not tire; it will be done much better. It will yield more satisfaction and as your wages, the Master will fill you with bliss. What more can anyone aspire for? Leave the rest to Him. He knows best. He is all; the joy of having Him is enough reward. This is the secret of human happiness.

Bagi mereka yang mengharap dan sangat mendambakan keuntungan, penghormatan dihitung dengan imbalan; mereka menjual persembahan semahal harga imbalan yang memuaskan. Mereka bagaikan pelayan yang dibayar, berteriak demi upah, uang lembur, bonus, dan sebagainya. Mereka menghitung seberapa banyak mereka bisa peras dari pelayanan yang mereka berikan. Jadilah, di sisi yang lain, sebagai anggota keluarga, sebagai teman. Rasakanlah bahwa engkau adalah milik Tuhan. Dengan demikian, bekerja tidak akan melelahkan; pekerjaan akan terselesaikan dengan jauh lebih baik. Hal ini akan memberimu rasa kepuasan yang lebih sebagai imbalanmu, Tuhan akan memenuhimu dengan kebahagiaan. Apa lagi yang bisa lebih dicita-citakan orang? Pasrahkan selebihnya kepada Tuhan. Beliau tahu yang terbaik. Tuhan adalah semuanya; kebahagiaan memilikiNya adalah ganjaran yang cukup. Ini adalah rahasia kebahagiaan umat manusia.

- Divine Discourse, Aug 19, 1964.