Showing posts with label Personality. Show all posts
Showing posts with label Personality. Show all posts

Saturday, April 12, 2008

Sai Inspires 12th April 2008 ( How is it that we must embed into our personality very deeply?)

The spirit of sacrifice is the basic equipment of a volunteer. Without the inspiration of the sense of sacrifice, your service will be hypocrisy, a hollow ritual. Inscribe this on your heart; inscribe it deep and clear. There are four modes of writing, dependent on the material on which the text is inscribed. The first is, writing on water; it is washed out even while the finger moves. The next is, writing on sand; it is legible, until the wind blows it into mere flatness. The third is the inscription on rocks; it lasts for centuries, but, it too is corroded by the claws of time. The inscription on steel can withstand the wasting touch of time. Have this so inscribed on your heart - the axiom that "serving others is meritorious, that harming others or remaining unaffected and idle while others suffer, is sin."

Semangat pengorbanan merupakan sifat dasar yang harus dimiliki oleh setiap sukarelawan. Tanpa adanya inspirasi sense of sacrifice, maka pelayanan yang engkau berikan hanyalah kemunafikan belaka dan merupakan ritual yang kosong (tak ada nilainya). Terdapat empat macam bentuk penulisan yang tergantung pada bahan/materi dimana tulisan itu dibubuhkan. Jenis yang pertama adalah penulisan di air, yang akan langsung terhapus bahkan ketika jari tangan kita sedang bergerak untuk menulis. Yang kedua adalah penulisan di atas pasir, memang masih dapat terbaca tetapi tulisan itu langsung terhapus ketika angin berhembus. Jenis yang ketiga adalah penulisan di atas batu yang bisa bertahan selama berabad-abad, namun itu bukan berarti bahwa batu itu bisa bertahan selamanya terhadap dampak korosif waktu. Dan yang terakhir adalah penulisan yang dicetak di atas baja; ia akan sanggup bertahan terhadap sentuhan waktu. Milikilah semangat seperti baja di dalam hatimu, yaitu paham bahwa "pelayanan kepada orang lain merupakan perbuatan pahala, sedangkan tindakan melukai orang lain atau bersikap tak peduli terhadap penderitaan orang lain merupakan dosa."

- Divine Discourse, June 26, 1969.

Wednesday, March 12, 2008

Sai Inspires - 12th March 2008 (the most important facet of our personality that we must cultivate)



he king is honoured only inside his Kingdom; he is adored only within its borders. But the virtuous man is honoured and adored in all countries. A person may have outstanding physical beauty; he may have the sparkle of robust youth; he may boast of a high noble lineage; he may be a famed scholar. But, if he lacks the virtues that spiritual discipline can ensure, he is to be reckoned only as a beautiful flower, with no fragrance.

Seorang raja hanya dihormati di dalam wilayah kerajaannya. Dengan perkataan lain, sang raja hanya disanjung-sanjung di dalam batas-batas daerah kekuasaannya. Sementara itu, manusia yang berjiwa luhur dihormati serta disanjung di semua negeri. Walaupun seseorang mempunyai tampang yang rupawan, berdarah biru (keturunan ningrat) ataupun terpelajar; namun jikalau ia tidak mempunyai sifat-sifat luhur yang dihasilkan melalui disiplin spiritualnya, maka orang tersebut bagaikan sekuntum bunga cantik namun tidak memancarkan harum semerbak.

- Vidya Vahini.

Wednesday, February 20, 2008

Sai Inspires - 20th February 2008 (What can really add charm to our personality?)


Keep in line with the Divine, by means of Love, Truth and Goodness. Nowadays, there is an inevitable pair of accessories in the vanity bags of ladies and even in the pockets of gents: a mirror and a comb. You dread that your charm is endangered when your hair is in slight disarray, or when your face reveals patches of powder; so, you try to correct the impression immediately. While so concerned about this fast-deteriorating personal charm, how much more concerned should you really be about the dust of envy and hate, the patches of conceit and malice that desecrate your mind and hearts? Have a mirror and a comb for this purpose too! Have the mirror of devotion, to judge whether they are clean, bright and winsome; have the comb of wisdom (earned by discrimination) to control and channelize the feelings and emotions that are scattered wildly in all directions.

Senantiasa jalin dan jagalah hubunganmu dengan Divine melalui prinsip-prinsip cinta-kasih, kebenaran dan kebajikan. Dewasa ini di dalam tas setiap wanita dan bahkan kaum pria sekalipun, selalu dapat engkau temukan berbagai macam aksesoris untuk mempercantik diri (di dalam kantong kaum pria bisa ditemukan cermin dan sisir!) Engkau beralasan bahwa penampilanmu akan terusik jikalau rambutmu tidak tertata rapi atau ketika wajahmu masih memperlihatkan ceceran bedak. Apabila untuk penampilan luar yang bersifat sementara ini saja engkau begitu penuh perhatian, lalu bisa dibayangkan betapa besarnya kepedulian yang seharusnya engkau berikan untuk hal-hal yang berkenaan dengan debu/kotoran akibat adanya sikap-sikap iri-hati, kesombongan serta kebencian yang telah menodai batin dan hatimu itu? Untuk hal-hal yang lebih penting ini, maka engkau juga membutuhkan cermin dan sisir! Milikilah cermin dalam wujud devotion agar engkau bisa menilai apakah dirimu sudah bersih, bersinar dan menawan hati; dan milikilah sisir dalam bentuk kebijaksanaan (yang diperoleh melalui pengembangan kemampuan diskriminatif/buddhi) agar engkau bisa mengendalikan serta mengarahkan perasaan dan emosimu yang suka terombang-ambing secara tidak terkontrol.

- Divine Discourse, June 26, 1969.