Monday, July 9, 2007

Sai Inspires - 9th July 2007




Divinity is ever present in man in all its purity. But man is unable to recognize this because of his attachments to transient pleasures like the black bee. This bee has a proboscis with which it can bore a hole through a strong bamboo or even through the human body. But when it enters a lotus flower and the lotus folds itself, the bee is unable to get out of its tender petals because it is immersed in the enjoyment of the honey in the lotus and forgets its own real strength. Likewise, man today, forgetting the Divine that is present within him and in everything he beholds, immersed in worldly concerns and intoxicated with mundane pleasures. He is oblivious to his own true Divine nature. Man forgets his inherent capacity in the involvement with the mastery of the external world.



Ke-ilahi-an (Divinity) yang murni hadir di dalam diri setiap orang. Namun manusia tidak mampu menyadari-Nya sebagai akibat kemelekatannya terhadap kesenangan temporer seperti halnya seekor lebah hitam. Serangga lebah memiliki semacam tanduk/belalai yang bisa digunakan olehnya untuk membuat lubang di sebatang pokok bambu atau bahkan di tubuh manusia sekalipun. Akan tetapi, ketika ia telah masuk ke dalam sekuntum bunga teratai yang kemudian menutupinya dengan kelopak bunganya, maka sang lebah menjadi terperangkap dan tak sanggup meloloskan diri sebagai akibat dirinya telah terbuai & terlarut dalam manisnya madu yang diberikan oleh bunga tersebut; dengan perkataan lain, sang lebah melupakan kekuatannya sendiri. Demikianlah halnya dengan manusia dewasa ini, ia telah melupakan Sang Ilahi yang ada di dalam dirinya sebagai akibat keterbuaiannya atas kenikmatan duniawi. Akibat keterlibatannya dalam menguasai dunia ekseternal, manusia telah melupakan jati dirinya yang sebenarnya.



- Divine Discourse, April 23rd, 1988.

No comments: