Sunday, April 20, 2008

Sai Inspires 20th April 2008 ( Can we escape the effects of our past actions?)

You may ask why the burden of the consequences of acts done in previous births cannot be easily brushed away; no, they can be destroyed, as a heap of cotton is burnt by a spark of fire. Jnaanaagni dagdha karmaanam - the spark of wisdom will destroy the effect of karma, in a trice. These consequences are like the cloud of dust that follows a bus, when it runs on a fair-weather road; when the bus reaches the gravel road or the metalled road, the dust is less, but it is still there. When at last it enters the tarred road, there is no dust. The mud track is karma; the metalled road is upaasana (worship) ; the tarred dust-free road is jnaana (wisdom). By human skill and effort it is possible to reduce the burden of past karma.

Engkau mungkin bertanya-tanya mengapa beban akibat/konsekuensi dari perbuatan yang dilakukan di masa lampau cenderung sulit untuk dihilangkan; padahal tidaklah demikian halnya, buah karma itu bisa dihancurkan, seperti halnya segepok kapas yang bisa dibakar melalui percikan api. Jnaanaagni dagdha karmaanam - percikan kebijaksanaan akan menghancurkan efek karma dalam sekejap. Konsekuensi/buah karma adalah bagaikan awan debu yang mengikuti deru perjalanan sebuah bis, ketika berjalan di atas jalan kerikil, maka jumlah debunya cenderung lebih sedikit walaupun masih ada (dibandingkan bila berjalan di atas jalan berlumpur). Dan ketika perjalanan di atas jalan beraspal, maka debu sudah jauh berkurang. Perjalanan di atas jalan berlumpur adalah karma; di atas jalan berkerikil adalah upaasana (worship/ibadah); dan di atas jalan beraspal dikategorikan sebagai jnaana (kebijaksanaan). Yang jelas adalah berkat ketrampilan dan usaha, memang adalah mungkin untuk meringankan beban karma.

- Divine Discourse, March 26, 1965.

No comments: