Engkau mungkin bertanya-tanya mengapa beban akibat/konsekuensi dari perbuatan yang dilakukan di masa lampau cenderung sulit untuk dihilangkan; padahal tidaklah demikian halnya, buah karma itu bisa dihancurkan, seperti halnya segepok kapas yang bisa dibakar melalui percikan api. Jnaanaagni dagdha karmaanam - percikan kebijaksanaan akan menghancurkan efek karma dalam sekejap. Konsekuensi/buah karma adalah bagaikan awan debu yang mengikuti deru perjalanan sebuah bis, ketika berjalan di atas jalan kerikil, maka jumlah debunya cenderung lebih sedikit walaupun masih ada (dibandingkan bila berjalan di atas jalan berlumpur). Dan ketika perjalanan di atas jalan beraspal, maka debu sudah jauh berkurang. Perjalanan di atas jalan berlumpur adalah karma; di atas jalan berkerikil adalah upaasana (worship/ibadah); dan di atas jalan beraspal dikategorikan sebagai jnaana (kebijaksanaan). Yang jelas adalah berkat ketrampilan dan usaha, memang adalah mungkin untuk meringankan beban karma.
- Divine Discourse, March 26, 1965.
No comments:
Post a Comment