Sunday, April 6, 2008

Sai Inspires 6th April 2008 ( How carefully should we treat our present?)

It requires all the strength one can collect to carry a load up-hill. The gear, the accelerator, has both to operate to haul a car up a steep. The Guru who taught you cannot do anything to haul it; he can only guide. The control of the senses, changing the mode of life, the habits of thought, has to be done by you. The senses say, "Why struggle? Eat, drink and be merry, while you can," but, the Guru says, "Death lands on you without notice; overcome its fear now, before he calls. Now is the true friend; yesterday has deceived you and gone; tomorrow is a doubtful visitor. Today is the fastest friend; hold fast to it."

Untuk menarik beban dalam perjalanan menanjak ke atas bukit, maka diperlukan pengerahan tenaga yang semaksimal mungkin. Semua gigi-gigi roda dan mesin harus bekerja keras untuk menaikkan mobil di atas jalan yang curam. Guru yang mengajarimu tidak bisa berbuat apa-apa untuk membawamu ke atas; beliau hanya bisa menjadi seorang penunjuk jalan. Pengendalian panca indera, merubah gaya hidup dan kebiasaan berpikiran - semuanya itu haruslah dilakukan oleh dirimu sendiri. Panca indera mungkin akan menghasutmu, "Mengapa engkau bersusah-payah? Makanlah, minumlah dan bergembiralah selagi engkau masih bisa," akan tetapi Guru akan berkata yang sebaliknya, "Kematian akan menjemputmu tanpa pemberitahuan terlebih dahulu; atasilah rasa takut itu sekarang juga sebelum Dewa Yama (dewa kematian) mengetuk pintumu. Saat sekarang ini adalah sahabat yang sejati; sebab hari kemarin sudah mengelabuimu dan sirna; sedangkan hari esok masih merupakan pengunjung yang belum pasti. Hari ini adalah sahabat yang paling cepat (berlalu); oleh sebab itu berpeganglah secara erat terhadapnya."

- Divine Discourse, February 6, 1963.

No comments: