Wednesday, April 23, 2008

Sai Inspires 23rd April 2008 ( Swami today enlightens us about the secret to all our success)

He who condemns himself, day and night, as petty and weak can never accomplish anything. He who thinks that he is luckless and low, thereby becomes luckless and low. Instead, when you cultivate the awareness that you are a spark of God, that you have as your reality Divinity Itself, you can become really Divine, and you can have command over all powers. “As you feel, so you become”. It is how you feel that matters most. That is the basis for all that you are. Have faith in the Atma, the Self. This is a must for every person. In its absence, man is being reduced to a monster, reveling in vice and wickedness. Your forefathers achieved prosperity, peace and joy, and succeeded in attaining their goals through that faith alone. When people lose that faith, they are certain to fall. For, that faith is the very breath of life.

Mereka yang siang dan malam suka menyalahkan dirinya sendiri, menyebut dirinya sebagai orang yang lemah dan tak berguna untuk mencapai segala sesuatu serta selalu sial... Nah, orang-orang seperti ini bakal betul-betul selalu dirundung kesialan dan kegagalan (dalam kehidupannya). Sebaliknya, apabila engkau memupuk kesadaran bahwa dirimu adalah bagian dari percikan Ilahi, bahwa sebenarnya engkau adalah Divinity sendiri, maka niscaya engkau akan benar-benar menjadi Divine dan memiliki kuasa atas segala kekuatan. Dikatakan bahwa "As you feel, so you become" (sebagaimana yang engkau rasakan, maka demikianlah jadinya bagimu). Jadi, yang terpenting adalah bagaimana perasaanmu, sebab inilah yang akan menjadi dasar jati dirimu. Milikilah keyakinan terhadap Atma, ini merupakan keharusan bagi setiap orang. Tanpa adanya keyakinan terhadap Atma, maka manusia akan merosot derajatnya menjadi setingkat dengan monster, yang hanya berkutat di dalam kekejaman dan kejahatan. Para leluhurmu telah mencapai kesejahteraan, kedamaian dan kebahagiaan serta sudah berhasil dalam mencapai tujuan-tujuan (hidupnya) melalui unsur keyakinan itu saja. Ketika orang-orang mulai hilang keyakinannya, maka semakin besar pula resiko kegagalannya. Sebab keyakinan memang merupakan nafas kehidupan ini.

- Vidya Vahini.

No comments: