When kama (desire) and krodha (anger) are rising in hot flames from the heart, how can the cool rays of Shanthi (peace), Sathya(truth), Ahimsa (non-violence) and Prema (love) emanate therefrom? This human birth is a rare chance. Use it for spreading joy, not grief. Of course it is natural for man to resent, to grow angry. You should not allow anger free and furious scope. The raging floods have to be restrained by bunds and dams so that the water may reach the sea without scouring the fields on either bank. You must set limits to your own anger and hatred, and honour those limits.
Ketika kama (hawa nafsu) dan krodha (amarah) meluap dengan panas yang berkobar dari dalam hati, bagaimana mungkin kesejukan cahayaShanthi (kedamaian), Sathya (kebenaran), Ahimsa (tanpa-kekerasan) dan Prema (kasih) bisa memancar darinya? Kelahiran sebagai manusia saat ini merupakan kesempatan yang sangat langka. Gunakanlah untuk menyebarkan kebahagiaan, bukan penderitaan. Tentu saja adalah suatu hal yang biasa bagi manusia untuk menjadi jengkel, kemudian berkembang menjadi marah. Engkau tidak boleh membiarkan kemarahan menjadi meledak bebas dan dahsyat. Banjir bandang yang mengamuk harus ditanggulangi dan dikendalikan dengan menggunakan penahan banjir dan bendungan sehingga air sungai bisa mengalir mencapai lautan tanpa harus menyebabkan kerusakan pada sawah dan ladang di kedua sisi aliran sungai. Engkau harus membatasi kemarahan dan kebencian, dan selalu berusaha menjaga supaya tidak melampaui batasan tersebut.
- Divine Discourse, 28 Aug 1976
No comments:
Post a Comment