Samkirtan is singing the Glory of God. It is the process of singing that originates in the heart... not from the lips or the tongue. It is the expression of the joyous thrill that wells up from the heart when the Glory of God is remembered. It is the spontaneous manifestation of the inner ecstasy. No attention is paid to the blame or praise that others may give. It does not seek the admiration or the appreciation of the listeners. It is sung for one's own joy, one's own satisfaction, for one's own delight. That type of singing alone is supreme.
Samkirtan adalah melantunkan lagu mengenai Keagungan Tuhan. Nyanyian itu bersumber dari dalam hati… bukan hanya dari bibir atau lidah semata. Lantunan tersebut adalah ungkapan dari kebahagiaan getaran jiwa yang meluap dari dalam hati ketika teringat akan Keagungan Tuhan. Hal itu merupakan perwujudan kegembiraan yang meluap-luap dari dalam diri yang terjadi dengan sendirinya. Ia tidak ambil pusing pada cercaan atau pujian yang mungkin diberikan orang lain. Ia tidak mencari pujian atau penghargaan dari pendengarnya. Lagu itu dinyanyikan demi kebahagiaan, demi kepuasan diri seseorang, untuk kegembiraan diri sejati. Jenis nyanyian tersebut adalah yang terbaik.
- Divine Discourse, Nov 14, 1976
No comments:
Post a Comment