Absence of mere anger cannot be taken as peace. The winning of a desired object and the satisfaction derived then should not be confused with peace. The peace that has pervaded the heart must not be shaken subsequently for any reason. Peace must be everlasting and have no ups and downs; it cannot be partial in adversity and complete in prosperity. It cannot be one thing today and another tomorrow. Only that kind of permanent peace alone deserves to be calledPrasanthi. Maintaining the same even flow of peace, bliss, and joy is Prasanthi.
Tiadanya kemarahan dalam diri tidak bisa dianggap sebagai hadirnya kedamaian. Mendapatkan benda-benda duniawi yang diinginkan dan mendapat kepuasan darinya jangan disalahartikan dengan tercapainya kedamaian. Kedamaian yang meresap ke dalam hati seharusnya tidak dapat diguncangkan setelahnya dengan alasan apapun. Kedamaian haruslah kekal abadi selamanya dan tidak ada naik turun; tidak bisa hanya merasa sedikit damai saat tertimpa kemalangan dan merasa penuh kedamaian saat mendapatkan kemakmuran. Tidak juga berubah-ubah hari ini begini esok hari begitu. Hanya kedamaian yang abadilah yang layak disebut dengan Prasanthi. Menjaga tetap mengalirnya kedamaian, kebahagiaan, dan kegembiraan adalah Prasanthi.
- Prasanthi Vahini
No comments:
Post a Comment