Friday, April 24, 2009

Sai Inspires 24th April 2009


Talkative persons easily slip into scandal mongering. Too much talk and a tongue addicted to scandal are twins; for they work together in unison. A poet addressed his tongue thus, "Oh tongue, knower of taste, relisher of sweetness, always prefer the Truth and God." Even when speaking the truth, one should not inflame passion, diminish enthusiasm, or inflict injury. Follow this tenet in your life: Speak the truth,  and say it pleasantly (Sathyam Bruyath, Priyam Bruyath). If it is unpleasant, do not speak the truth. (Na bruyath, sathyam apriyam). Even if it is pleasant, do not speak falsehood. (Priyam cha na anritham bruyath) 

Orang-orang yang suka ngobrol akan dengan mudah akan terjerumus menjadi penyebar gosip. Terlalu banyak berbicara dan lidah yang kecanduan terhadap gosip adalah hal yang sama; karena mereka berdua berkerja sama secara serentak. Sebuah puisi menyebut tentang lidah sebagai berikut, “Oh lidah, sang pengenal rasa, yang menikmati rasa manis, selalu memilih Kebenaran dan Tuhan. “ Bahkan ketika berbicara mengenai kebenaran, seseorang tidaklah boleh sampai menyebabkan penderitaan, mematahkan semangat, atau menyebabkan kerugian. Patuhilah ajaran ini dalam hidupmu: Berbicaralah yang benar, dan sampaikanlah kebenaran itu secara menyenangkan (Sathyam Bruyath, Priyam Bruyath). Jika memang menyakitkan, jangan sampaikan kebenaran itu (Na bruyath, sathyam apriyam). Tetapi sebaliknya, meskipun akan menyenangkan, janganlah berbicara bohong (Priyam cha na anritham bruyath). 

-Divine Discourse, Feb 17, 1980

No comments: