Thursday, September 13, 2007

Sai Inspires - 13th September 2007 (When can we begin to understand and experience Divinity?)


In essence, there is no difference between work and worship. But, unfortunately; in these degenerate days even worship is turned into some form of undesirable activity. Today devotion is used for deriving sensory enjoyment. It is used more as a source of fleeting pleasure than a fountain of enduring bliss. God will not approve of such part-time devotion. The Divine is Omnipresent and is watching every one of your actions, wherever you may be. People in their ignorance imagine that God takes no notice of them. Divinity cannot be understood as long as this ignorance prevails.

Pada pokoknya, tiada perbedaan antara tugas (work) dan ibadah (worship). Akan tetapi, di zaman yang sedang mengalami kemerosotan (moral) ini, sangatlah disayangkan sekali bahwa praktek ibadah telah dipandang sebagai jenis kegiatan yang membosankan (tidak diinginkan). Hari ini, alih-alih dimanfaatkan untuk memperoleh bliss (kebahagiaan tertinggi), devotion (bhakti) malah disalah-gunakan sebagai media untuk mendapatkan kenikmatan sensual semata-mata. Tuhan tak akan menyetujui bhakti paruh-waktu seperti ini. Sang Ilahi bersifat Omnipresent (hadir dimanapun juga), dan Beliau memperhatikan setiap tindak-tandukmu, dimanapun juga engkau berada. Oleh karena kebodohan batinnya, banyak orang yang menyangka bahwa Tuhan tidak memperhatikan perbuatannya. Sang Ilahi tak akan bisa engkau pahami selama kebodohan batin masih bercokol di dalam dirimu.

- Divine Discourse, December 18, 1994.

No comments: