Monday, September 10, 2007

Sai Inspires - 9th September 2007




Man has the rare good fortune of adoring Nature as the Body of God and offering grateful worship to God. But, is he conscious of God being the Source and Sustenance? Does he give God the first place in his thoughts which is His due? Or, is he engaged in the activities of life in total disregard of God? It is a pity that, instead of paying attention to God, Nature and Man, in that order, men today are concerned most with themselves, more with Nature and very much less with God. From birth to death, from dawn till night, man pursues fleeting pleasures by the exploitation, the despoiling, the desecration of Nature, ignoring the truth that it is the property of God, the Creator, and any injury caused to it is a sacrilege which merits dire punishment.



Manusia memiliki kesempatan langka untuk mencintai alam yang merupakan salah-satu perwujudan badan/tubuh Sang Ilahi; dimana penghormatan ini dapat dianggap sebagai ibadah kepada-Nya. Akan tetapi, apakah manusia sudah menyadari bahwa Tuhan merupakan sumber dan inti-sari (dari segala-galanya)? Apakah manusia sudah menempatkan Tuhan di tempat yang tertinggi di dalam pikirannya masing-masing? Ataukah ia malahan terbuai dalam aktivitas kehidupan sehari-hari dan melupakan-Nya sama sekali? Memang sungguh amat disayangkan sekali, seandainya manusia lebih mementingkan dirinya sendiri, menomor-duakan alam sekitarnya dan justru menempatkan Tuhan di urutan terakhir! Dari sejak kelahirannya hingga tutup-usia, dari pagi hingg malam, manusia hanya mengejar kenikmatan sesaat melalui tindakan-tindakannya yang mengeksploitasi, merusak dan semena-mena terhadap alam. Manusia telah melupakan kebenaran bahwa alam ini merupakan milik Tuhan, Sang pencipta, dan segala bentuk kerusakan yang ditimbulkan terhadapnya adalah merupakan pelanggaran yang akan berbuah hukuman (karma) yang setimpal.



- Divine Discourse, July 11, 1985.

No comments: