Wednesday, September 19, 2007

Sai Inspires - 19th September 2007 (Why is peace always eluding us?)


All the twenty-four hours, all the days of life, men are active in worshiping their bodies and minds, catering to the senses, submitting to the clamour of carnal desires, earning the wherewithal to feed themselves. They have no time to spare for meditation on God. How can men secure peace of mind, when they have no contact with the Vast, the Timeless, the Almighty Providence? When God is last, life is lost.

Sepanjang dua-puluh empat jam dan sepanjang hidupnya, manusia secara terus-menerus memanjakan badan jasmani dan batinnya sendiri, memuaskan keinginan indriawi serta memasrahkan dirinya terhadap hasutan hawa-nafsu serta mencari nafkah hanya demi untuk kelangsungan hidupnya. Mereka sama sekali tidak mempunyai waktu yang dapat disisihkan untuk bermeditasi kepada Tuhan. Apabila engkau tidak ada waktu untuk berhubungan dengan Tuhan yang Maha Kuasa, lalu bagaimanakah mungkin engkau bisa memperoleh ketenangan batin? Apabila Tuhan berada di urutan terakhir dalam daftar prioritasmu, maka kehidupanmu juga akan menjadi sia-sia.

- Divine Discourse, July 11, 1985.

No comments: