Thursday, March 13, 2008

Sai Inspires - 13th March 2008 (The relationship between God and Cosmos)

To say that God is the Atma and the Cosmos is as the Body which He operates and lives in, is not correct. To assert that the Atma (God) is eternal and changeless, but the Cosmos which is His Body, can be subject to change and transformation is also not satisfying. What does it signify when it is said, “God is the Upadanakarana, that is, 'the Proximate Cause of the Cosmos'”? 'Proximate Cause' means, the cause which produced the effect. The “effect” is the “cause” in another form. It cannot be separate from the cause. Every effect that we notice is but the cause that has assumed a new form. The Cosmos is the effect, God is the Cause - these statements only stress the fact that the Cosmos is but God in another form.

Tidaklah tepat bila kita mengatakan bahwa Tuhan adalah Atma dan alam semesta ini sebagai tubuh atau badan dimana Beliau bekerja dan hidup. Demikian pula, ungkapan berikut ini masih belum cukup memuaskan, yaitu pernyataan bahwa Atma (Tuhan) bersifat abadi dan tidak mengalami perubahan, sedangkan kosmos (alam semesta) rentan berubah dan mengalami transformasi. Apa arti sebenarnya dari ungkapan, "Tuhan adalah Upadanakarana (yang berarti: Tuhan adalah penyebab (proximate cause) lahirnya alam semesta ini)?" Istilah 'proximate cause' diartikan sebagai sesuatu penyebab yang menghasilkan suatu dampak/efek/akibat. Sedangkan efek/akibat tersebut selanjutnya akan menjadi penyebab dalam bentuk lainnya. Jadi, semuanya saling berketerkaitan. Setiap efek/akibat yang kita lihat tak lain adalah penyebab yang telah dan akan mengambil bentuk/wujud yang baru. Alam semesta ini adalah efek/akibatnya, sedangkan Tuhan adalah sang penyebabnya - pernyataan ini dapat diartikan bahwa alam semesta ini tak lain adalah Tuhan dalam wujud-Nya yang lain.

- Sathya Sai Vahini.

No comments: