Sifat dasar manusia adalah Prema (cinta-kasih). Bilamana ia kekurangan cinta-kasih, ia tidak dapat bertahan hidup bahkan hanya untuk sesaat sekalipun. Boleh dikatakan bahwa cinta-kasih sudah menjadi nafas kehidupannya. Ketika keenam musuh batin - yang telah menimbulkan kemelekatan di dalam diri manusia - sirna; maka tertinggallah cinta-kasih sebagai satu-satunya penghuni hati nurani. Namun walaupun begitu, cinta-kasih tetap membutuhkan sesuatu obyek untuk dicintainya. Ia tidak bisa bertahan hidup sendirian. Oleh sebab itulah, cinta-kasih diarahkan kepada anak Ilahi yang memiliki sosok kebiru-biruan (Lord Krishna), yang tiada lain adalah sosok menawan dari seorang anak penggembala yang juga adalah personifikasi dari sifat-sifat murni, pelayanan, pengorbanan dan tanpa-keakuan; Beliau memiliki tempat bersemayam di dalam hati yang telah dibersihkan/disucikan. Dalam pada itu, tiada lagi kemelekatan lainnya yang bisa berkembang. Selangkah demi selangkah, cinta-kasih terhadap Madhava (Tuhan) menjadi semakin dalam, murni, tanpa keakuan; hingga pada akhirnya, tiada lagi pikiran oleh karena setiap individu telah bersatu kembali kepada Yang Maha Universal.
- Bhagavatha Vahini.
No comments:
Post a Comment